Mengambarkan KLB
Berdasarkan Variabel Waktu
Penggambaran KLB harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
disusun hipotesis mengenai sumber, cara penularan, dan lamanya KLB berlangsung.
Untuk dapat merumuskan hipotesis-hipotesis yang diperlukan, informasi awal yang
dikumpulkan dari kasus-kasus harus diolah sedemikian rupa sehingga dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan antara lain:
Beberapa pertanyaan
KLN terkait variabel waktu, antara lain : Kapan periode yang tepat dari KLB
ini?; Kapan periode paparan (exposure) yang paling mungkin?; Apakah KLB ini
bersifat ”common source” atau ’propagated source' atau keduanya?
Variasi kejadian kasus-kasus suatu penyakit dalam suatu
populasi menurut waktu biasanya disebut pola temporal penyakit yang digunakan
untuk menggambarkan pola temporal penyakit; periode KLB, yang panjangnya
bervariasi tergantung dari lamanya KLB yang bersangkutan. Dari gambaran periode
waktu insidens suatu penyakit merupakan pertimbangan yang penting dalam
memastikan atau menyingkirkan adanya suatu KLB pada waktu yang tengah berjalan
dan dalam meramalkan periode-periode KLB pada masa yang akan datang.
Pembahasan selebihnya mengenai waktu sebagai variabel
epidemiologi akan dipusatkan pada pembuatan dan penggunaan kurva epidemi.
Sebuah kurva epidemi dibuat terutama untuk :
a.
Menentukan apakah sumber infeksi/diperkirakan
bersifat 'common source’ atau 'propagated source' atau keduanya; dan
b.
Mengidentifikasikan waktu paparan yang
diperkirakan dari kasus-kasus terhadap sumber infeksi.
Untuk menggambarkan kurva epidemi harus diperoleh tanggal
mulai sakit dari kasus-kasus. Untuk penyakit-penyakit tertentu yang mempunyai
masa inkubasi atau masa laten yang sangat pendek, jam mulai sakit harus
diperoleh untuk setiap kasus. Selanjutnya, pilihlah interval waktu yang akan
digunakan untuk membuat grafik dari kasus-kasus tersebut. Interval waktu yang
sesuai, yang dapat bervariasi dari kurang dari satu jam hingga bulanan atau
lebih lagi, dipilih berdasarkan masa inkubasi atau masa laten penyakit dan
lamanya periode KLB.
Pada suatu KLB penyakit yang mempunyai masa inkubasi dalam
hitungan jam (seperti pada penyakit-penyakit yang ditularkan melalui makanan)
dengan kasus-kasus yang terbatas dalam hitungan hari, lebih baik digunakan
interval satu atau beberapa jam. Sedangkan pada penyakit-penyakit yang
mempunyai masa inkubasi dalam hitungan hari, interval harian lebih cocok.
Interval yang sesuai untuk menggambarkan grafik kasus adalah
penting untuk penafsiran kurva epidemi nanti. Kesalahan yang paling penting
yang dapat dibuat di sini ialah pemilihan interval yang terlalu panjang,
seperti dalam hal menggambarkan grafik kasus-kasus keracunan stafilokok menurut
minggu atau bulan timbulnya gejala. Interval yang demikian akan menyembunyikan
perbedaan-perbedaan kecil dalam distribusi temporal, termasuk gelombang kasus
sekunder yang ditimbulkan oleh penularan orang ke orang, sehingga tidak
memungkinkan penggunaan grafiknya untuk kedua tujuan utamanya.
Suatu pedoman yang berguna dalam memilih interval untuk
menggambarkan grafik kasus ialah memilih interval sebedar seperdelapan atau
seperempat masa inkubasi penyakit yang bersangkutan. Seringkali ada baiknya
membuat beberapa kurva epidemi, masingmasing berdasarkan interval yang berbeda,
untuk mendapatkan grafik yang paling baik memperagakan data.
Kurva Epidemi dari
KLB dengan 'Common Source' dan 'Propagated Source'
KLB seringkali disebutkan sebagai mempunyai 'common source'
(kasus-kasus terjadi karena paparan terhadap sumber yang sarna dan umum) atau
'propagated source' (penularan orang ke orang). Pada KLB beberapa penyakit
kedua jenis sumber ini mungkin terlibat, kasus-kasus awal terjadi karena
paparan suatu sumber bersama, dan kasus-kasus berikutnya (sekunder) terjadi
karena penyebaran orang ke orang.
Lamanya KLB berlangsung dipengaruhi oleh beberapa hal
seperti :
1.
Jumlah orang-orang rentan yang terpapar terhadap
suatu sumber infeksi dan menjadi terinfeksi.
2.
Periode waktu ketika orang-orang rentan terpapar
terhadap sumber itu;
3.
Periode inkubasi minimum dan maksimum dari
penyakit itu.
KLB yang melibatkan sejumlah besar kasus, dengan kesempatan
paparan terbatas pada satu hari atau kurang, dari suatu penyakit yang mempunyai
masa inkubasi beberapa hari atau kurang, biasanya mempunyai kurva epidemi yang
mendekati distribusi "normal", dalam praktek epidemiologi, kita
biasanya dapat menyimpulkan bahwa terdapat suatu sumber "common
source" dan bahwa paparan kasus terhadap sumber itu terjadi selama waktu
yang pendek (relatif terhadap masa inkubasi maksimum penyakit itu).
Menentukan Periode
Paparan yang Paling Mungkin dari Kasus-Kasus dalam KLB 'Common Source'
Dengan mengetahui masa inkubasi rata-rata, maksimum dan
minimum dari suatu penyakit yang tengah diselidiki dan tanggal-tanggal mulai
sakit dari kasus-kasus, waktu paparan yang paling mungkin dari kasus-kasus
terhadap sumber dapat diketahui. Ada dua metode yang sering dipakai untuk hal
ini.
Metode pertama menggunakan masa inkubasi rata-rata. Untuk
dapat menggunakan metode ini, perlu diidentifikasi tanggal puncak KLB atau
tanggal kasus median, lalu dihitung ke belakang selama satu masa inkubasi.
Pada KLB yang mempunyai 'propagated source' kasus-kasus
terjadi dalam periode yang lebih lama daripada KLB penyakit yang sama yang
mempunyai 'common source'. Tetapi juga dalam hal ini lamanya masa inkubasi
mempengaruhi lamanya KLB dengan 'propagated source'.
KLB yang berupa letusan disebabkan karena penularan orang ke
orang lebih jarang ditemukan.
Apabila terjadi, biasanya melibatkan penyakit yang mempunyai
masa inkubasi pendek. Apabila generasi kedua dan ketiga terjadi, interval di
antara puncak-puncaknya seringkali mendekati masa inkubasi rata-rata penyakit
itu.
Metode kedua menggunakan masa inkubasi minimum dan
menghitung ke belakang dari kasus pertama dan menggunakan masa inkubasi
maksimum dan menghitung ke belakang dari kasus terakhir.
Namun, metode-metode ini hanya dapat dipakai apabila lamanya
KLB adalah kira-kira sama atau kurang dari selisih masa inkubasi maksimum dan
minimum dari penyakit bersangkutan. Jika lamanya KLB jauh lebih panjang
daripada selisih, ini, maka KLB ini mungkin disebabkan oleh 'common source'
yang berlangsung terus-menerus atau oleh 'propagated source' atau gabungan
keduanya.
Dengan paparan selama satu hari atau kurang dan dengan
mengetahui bahwa masa inkubasinya adalah antara 15 dan 50 hari, kita dapat
mengharapkan bahwa lamanya KLB yang terjadi tidak akan lebih panjang dari 35
hari (50 - 15). Kenyataan bahwa lamanya KLB ini (24 hari) kurang dari yang
diharapkan lebih kecil menyokong kesimpulan tentang periode paparan yang
singkat.
Dua keterbatasan dari metode minimum/maksimum untuk
mengidentifikasi periode paparan yang paling mungkin. Pertama, menghitung ke
belakang 15 hari dari kasus pertama menghasilkan tanggal 6 Agustus, satu hari
sebelum tanggal paparan yang sesungguhnya (dan bukan, secara ideal, tanggal
paparan yang sesungguhnya atau satu dua hari sesudah paparan). Ini mungkin
disebabkan karena beberapa hal :
1.
kasus pertama bukan ”hepatitis” yang sebenarnya,
2.
kasus ini adalah hepatitis, tetapi mendapat
paparan di tempat lain dan sebelum pesta,
3.
kasus itu mempunyai masa inkubasi yang tidak
khas pendeknya, atau
4.
tanggal mulai sakit tidak benar.
Kelemahan kedua adalah bahwa dengan menghitung ke belakang
50 hari dari kasus terakhir menghasilkan tanggal 25 Juli, yaitu 12 hari sebelum
paparan. Hasilnya adalah periode paparan dugaan yang terlalu panjang. Hal ini
disebabkan karena KLB itu hanya berlangsung selama 24 hari, yaitu 11 hari lebih
pendek daripada periodenya yang maksimum secara teoritis. Maka dalam hal ini,
dan secara umum, periode paparan yang paling mungkin biasanya lebih teliti dan
diidentifikasi dengan menggunakan masa inkubasi rata-rata.
Untuk mengidentifikasikan kasus-kasus sekunder (misalnya, di
kalangan anggota keluarga), pertama-tama tetapkanlah tempat tiap kasus menurut
saat mulai sakit dan keluarganya. Kemudian, untuk kasus-kasus selanjutnya dalam
keluarga yang sama bandingkan interval antara dua kasus dengan lamanya masa
inkubasi ditambah periode menular dari kasus sebelum mulai sakitnya.
Secara umum, penggambaran suatu KLB menurut variabel waktu
dianggap terlaksana dengan baik apabila :
1.
Interval waktu untuk menggambarkan kasus-kasus
dalam grafik adalah sesuai untuk mengidentifikasikan periode paparan yang
paling mungkin.
2.
Semua kasus yang diketahui telah digambarkan
dalam grafik menurut tanggal mulainya gejala.
3.
Kurva dapat dikenal sebagai KLB yang mempunyai
'common source' atau 'propagated source' atau keduanya.
4.
Dalam hal KLB 'common source', tanggal atau
periode berikut telah diidentifikasikan: puncak KLB; permulaan, akhir serta
lamanya KLB; periode paparan yang paling mungkin dari kasus terhadap sumber.
5.
Selanjutnya, apabila sumbernya adalah 'common
source' dan 'propagated source' bersama-sama, kasus¬kasus 'propagated source'
yang diketahui atau dicurigai dapat diidentifikasikan dan ditunjukkan dalam
grafik.
Sumber : Buku Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular dan Keracunan Pangan (Pedoman Epidemiologi
Penyakit), Edisi Revisi Tahun 2011, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2011
No comments:
Post a Comment