Tuesday, April 11, 2017

Sumur Sehat

Persyaratan Sumur Sehat

Sumur merupakan sumber utama penyediaan air bersih bagi penduduk, baik di perkotaan maupun di pedesaa. Secara teknis sumur dapat dibagi menjadi 2 jenis (Chandra, 2007)

Sumur dangkal (shallow well)
Sumur dangkal mempunyai pasokan air yang berasal dari resapan air hujan, terutama pada daerah dataran rendah. Sumur dangkal ini dimiliki oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, dengan kelemahan utama pada mudahnya jenis sumur ini terkontaminasi oleh air limbah yang berasal dari kegitan mandi, cuci, dan kakus. Tingkat kalaman sumur dangkal ini biasanya berkisar antara 5 s/d 15 meter dari permukaan tanah (Notoatmodjo, 2003). 

Sumur Dalam (Deep Well)
Sumber air Sumur Dalam berasal dari proses purifikasi alami air hujan oleh lapisan kulit bumi menjadi air tanah. Kondisi ini menyebabkan sumber airnya tidak terkontaminasi serta secara umum telah memenuhi persyaratan sanitasi. Menurut Notoatmodjo (2003), air dari sumur dalam ini berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah, dengan kedalaman di atas 15 meter dari permukaan tanah.

Berikut merupakan perbedaan sumur dangkal dan sumur dalam secara umum (Chandra, B. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan).
No.
Pembeda
Sumur dangkal
Sumur dalam
1.
2.
3.
4.
Sumber air
Kualitas air
Kualitas bakteriologi
Persediaan
Air permukaan
Kurang baik
Kontaminasi
Kering pada musim kemarau
Air tanah
Baik
Tidak terkontaminasi
Tetap ada sepanjang tahun
rainbowPersyaratan Sumur Sehat
Sumur merupakan jenis sarana air bersih yang banyak dipergunakan masyarakat, karena ± 45% masyarakat mempergunakan jenis sarana air bersih ini. Sumur sanitasi adalah jenis sumur yang telah memenuhi persyaratan sanitasi dan terlindung dari kontaminasi air kotor (Chandra, 2007). Sumur sehat minimal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut (Entjang, 2000). 

clip_image002
Syarat Lokasi atau Jarak
Agar sumur terhindar dari pencemaran maka harus diperhatikan adalah jarak sumur dengan jamban, lubang galian untuk air limbah (cesspool, seepage pit) dan sumber-sumber pengotoran lainnya. Jarak tersebut tergantung pada keadaan serta kemiringan tanah.
  1. Lokasi sumur pada daerah yang bebas banjir.
  2. Jarak sumur minimal 15 meter dan lebih tinggi dari sumber pencemaran seperti kakus, kandang ternak, tempat sampah dan sebagainya (Chandra, 2007).
Syarat Konstruksi
Syarat konstruksi pada sumur gali tanpa pompa, meliputi dinding sumur, bibir sumur, serta lantai sumur.

Dinding sumur gali:
  1. Jarak kedalaman 3 meter dari permukaan tanah, dinding sumur gali harus terbuat dibuat dari tembok yang kedap air (disemen). Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi perembesan air / pencemaran oleh bakteri dengan karakteristik habitat hidup pada jarak tersebut. Selanjutnya pada kedalaman 1,5 meter dinding berikutnya terbuat dari pasangan batu bata tanpa semen, sebagai bidang perembesan dan penguat dinding sumur (Entjang 2000).
  2. Pada kedalaman 3 meter dari permukaan tanah, dinding sumur harus dibuat dari tembok yang tidak tembus air, agar perembesan air permukaan yang telah tercemar tidak terjadi. Kedalaman 3 meter diambil karena bakteri pada umumnya tidak dapat hidup lagi pada kedalaman tersebut. Kira-kira 1,5 meter berikutnya ke bawah, dinding ini tidak dibuat tembok yang tidak disemen, tujuannya lebih untuk mencegah runtuhnya tanah (Azwar, 1995).
  3. Dinding sumur bisa dibuat dari batu bata atau batu kali yang disemen. Akan tetapi yang paling bagus adalah pipa beton. Pipa beton untuk sumur gali bertujuan untuk menahan longsornya tanah dan mencegah pengotoran air sumur dari perembesan permukaan tanah. Untuk sumur sehat, idealnya pipa beton dibuat sampai kedalaman 3 meter dari permukaan tanah. Dalam keadaan seperti ini diharapkan permukaan air sudah mencapai di atas dasar dari pipa beton. (Machfoedz 2004).
  4. Kedalaman sumur gali dibuat sampai mencapai lapisan tanah yang mengandung air cukup banyak walaupun pada musim kemarau (Entjang, 2000).
Bibir sumur gali. Untuk keperluan bibir sumur ini terdapat beberapa pendapat antara lain :
  1. Di atas tanah dibuat tembok yang kedap air, setinggi minimal 70 cm, untuk mencegah pengotoran dari air permukaan serta untuk aspek keselamatan (Entjang,78).
  2. Dinding sumur di atas permukaan tanah kira-kira 70 cm, atau lebih tinggi dari permukaan air banjir, apabila daerah tersebut adalah daerah banjir (Machfoedz, 2004).
  3. Dinding parapet merupakan dinding yang membatasi mulut sumur dan harus dibuat setinggi 70-75 cm dari permukaan tanah. Dinding ini merupakan satu kesatuan dengan dinding sumur (Chandra, 2007).
Lantai sumur gali. Beberapa pendapat konstruksi lantai sumur antra lain :
  1. Lantai sumur dibuat dari tembok yang kedap air ± 1,5 m lebarnya dari dinding sumur. Dibuat agak miring dan ditinggikan 20 cm di atas permukaan tanah, bentuknya bulat atau segi empat (Entjang, 2000).
  2. Tanah di sekitar tembok sumur atas disemen dan tanahnya dibuat miring dengan tepinya dibuat saluran. Lebar semen di sekeliling sumur kira-kira 1,5 meter, agar air permukaan tidak masuk (Azwar, 1995).
  3. Lantai sumur kira-kira 20 cm dari permukaan tanah (Machfoedz, 2004).
Saluran pembuangan air limbah. Saluran Pembuangan Air Limbah dari sekitar sumur menurut Entjang (2000), dibuat dari tembok yang kedap air dan panjangnya sekurang-kurangnya 10 m.

Sedangkan pada sumur gali yang dilengkapi pompa, pada dasarnya pembuatannya sama dengan sumur gali tanpa pompa, namun air sumur diambil dengan mempergunakan pompa. Kelebihan jenis sumur ini adalah kemungkinan untuk terjadinya pengotoran akan lebih sedikit disebabkan kondisi sumur selalu tertutup.
clip_image004
Konstruksi Sumur Gali dengan Pompa Tangan

Sumur Pompa
Sumur pompa ini masih cukup banyak dipergunakan oleh masyarakat, walaupun trend jumlah pemakainya cenderung menurun. Persyaratan sumur pompa tangan sebagai berikut :
  1. Saringan atau pipa-pipa yang berlubang berada di dalam lapisan tanah yang mengandung air.
  2. Lapisan yang kedap air antara permukaan tanah dan pipa saringan sekurang-kurang 3 m.
  3. Lantai sumur yang kedap air ditinggikan 20 cm dari permukaan tanah dan lebarnya ± 1½ m sekeliling pompa.
  4. Saluran pembuangan air limbah harus ditembok kedap air, minimal 10 m panjangnya.
  5. Untuk mengambil air dapat dipergunakan pompa tangan atau pompa listrik.
clip_image006