Pengumpulan Data Geofisik-Kimia pada Pelaksanaan Studi AMDAL
Pada study AMDAL, pengumpulan dan analisis data terhadap parameter-parameter dari berbagai komponen lingkungan dilakukan untuk :
-
Menelaah, mengamati, dan mengukur rona lingkungan awal yang diprakirakan akan terkena dampak besar dan penting dari kegiatan pembangunan/Industri .
-
Menelaah, mengamati, dan mengukur komponen rencana kegiatan yang diprakirakan akan terkena dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
Komponen lingkungan dan parameter yang akan diukur/diamati, serta metode pengumpulan dan analisis data adalah sebagai berikut :
Komponen Geofisik-Kimia
Komponen lingkungan yang ditelaah adalah : Angin (arah dan kecepatan), - Curah Hujan, Kualitas udara ambien, serta Kebisingan.
Metode Pengumpulan Data
Penentuan titik/lokasi pengambilan sampel didasarkan atas data sekunder arah dan kecepatan angin yang dihubungkan dengan tapak rencana kegiatan baik rencana lokasi penambangan, jalur pengangkutan, penimbunan dan pengapalan. Data kualitas udara dan kebisingan merupakan data primer yang akan dikumpulkan langsung di lapangan, sedangkan data iklim merupakan data sekunder selama 5 tahun terakhir (time series), akan dikumpulkan dari stasiun meteorologi terdekat.
Parameter yang akan dikumpulkan untuk kualitas udara ambien, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, terutama yang akan terkena dampak. Parameter tersebut meliputi SO2, CO, NO2, Pb, PM10, dan TSP. Lokasi pengumpulan data akan berada dalam wilayah studi seperti tercantum pada gambar Rencana Lokasi Pengambilan Sampel.
Parameter yang akan dikumpulkan untuk kebisingan, diukur secara langsung di lapangan dengan menggunakan sound level meter dibandingkan dengan Kep. Men.LH No.48 tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. Lokasi pengumpulan data sama dengan lokasi pengumpulan data udara ambien.
Metode Analisis Data
- Analisis data kualitas udara rona lingkungan awal akan dilakukan dengan membandingkan dengan Kep. Men.LH No. 45 tahun 1997 tentang Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dan KepKa Bapedal 107/1997. Metode ini akan membagi kualitas udara menjadi 5 skala kualitas lingkungan udara ambien.
-
Analisis data kebisingan rona lingkungan awal akan dilakukan dengan mengacu pada Kep. Men. LH No. 48 tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. Metode ini akan mendapatkan Leq (tingkat kebisingan sinambung setara), LTM5 (Leq dengan selang waktu 5 detik), Ls (Leq selama siang hari), Lm (Leq selama malam hari), Lsm (Leq selama siang dan malam)
Fisiografi/ Geomorfologi
Metode Pengumpulan Data : Pengumpulan data komponen fisiografi dan geologi perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi fisiografi dan geologi tapak proyek dan sekitarnya, sehingga dampak yang akan ditimbulkan oleh rencana penambangan dapat diprakirakan. Topografi dan bentang lahan diobservasi dari foto udara dan pengamatan langsung ke lapangan.
Metoda Analisis Data : Analisis tiap parameter dilakukan dengan metode profesional judgement. Analisis data geologi dari suatu rencana kegiatan didapat dari data sekunder.
Hidrologi
Metoda Pengumpulan Data : Lingkup studi komponen lingkungan hidrologi meliputi komponen-komponen sebagai berikut :
Air Permukaan, diukur menggunakan air limpasan (surface run off), dengan menilai kualitas air sungai (fisik, kimia, dan mikrobiologi). Sedangkan parameter lain adalah Air Tanah, dengan mengukur kuantitas air tanah (sumur penduduk & mata air). Selain parameter tersebut juga digunakan parameter Erosi dan Sedimentasi.
Metoda Analisis Data : Parameter yang telah diukur/ diamati kemudian dianalisis dengan metode Persamaan matematik dari metoda studi hidrologi menggunakan rumus USLE (Erosi) dan rumus Rational Method (run-off).