Kemampuan Bertanya Menentukan Kualitas Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat
Kecenderngan saat ini berbagai program pembangunan sangat mementingkan pendekatan partisipatif, atau dalam terminologi lain menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Banyak teori dan teknik pemberdayaan masyarakat dipergunakan oleh banyak fasilitator yang berbeda, namun prinsip yang digunakan adalah menempatkan masyarakat sasaran sebagai subyek. Berdasarkan prinsip itu kemudian dikembangkan berbagai teknik dan metode dengan berbagai nama dan jenis pendekatan, salah satu diantaranya pendekatan Community Led Total Sanitation (CLTS) atau Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Pendekatan partisipatif dan teknik pemberdayaan masyarakat, dengan menempatkan sasaran sebagai subyek, maka yang sangat diperlukan fasilitator adalah kemampuan menggali potensi diri sasaran. Berbagai alat / tool dipergunakan untuk memancing keterlibatan sasaran dalam program. Namun yang terpenting dimiliki fasilitator adalah kemampuan bertanya (bukan kemampuan menjawab), sehingga sasaran dapat dipastikan ikut “merasa” terlibat. Berikut ini salah satu teknik bertanya yang sebaiknya diketahui fasilitator. (Thanks for Bli Oke atas artikel terkait).
Cara pandang Anda tidak akan membantu mereka!
Salah satu kesalahan terbesar seorang fasilitator adalah memaksakan gagasannya sendiri pada kelompok yang sedang mencari jalan keluar dari satu masalah. Ini sering terjadi karena si fasilitator mempunyai lebih banyak pengalaman dibandingkan dengan anggota kelompok dan mungkin sudah melihat situasi serupa ditempat lain dimasa lampau. Seorang fasilitator selalu menghadapi godaan untuk mendesak kelompok agar mengikuti cara pandang si fasilitator.
Fasilitator harus menyadari bahwa dalam banyak situasi kita bekerja dengan peserta-peserta yang sudah berpengalaman, dan karena itu kita harus mengesampingkan pandangan atau cara pandang kita sendiri dan tetap netral dalam membantu mereka.
Bagaimana pertanyaan-pertanyaan fasilitator dapat membantu kelompok menganalisis masalah mereka sendiri.
Kalau sebagai fasilitator kita tidak boleh memberikan jawaban kita sendiri terhadap masalah sebuah kelompok, bagaimana kita bisa membantu mereka? Sebagai satu titik awal, kita bisa menggunakan beberapa pertanyaan untuk merinci lebih jauh masalah yang sedang dibahas dan secara perlahan mendorong kelompok untuk menganalisis masalah itu.
Kombinasi pertanyaan-pertanyaan terbuka secara sekuensi seperti yang digambarkan dalam model tehnik bertanya bisa membantu kita. Pastikan bahwa ketika bertanya Anda tidak memasukkan gagasan Anda sendiri dalam pertanyaan itu. Misalnya, “Apakah anda pernah mencoba ………?” atau ” Menurut saya, menggunakan pupuk itu cara terbaik. Bagaimana menurut Anda ?”.
Enam Pertanyaan pembantu: Siapa, Kapan, Dimana, Apa, Bagaimana, Mengapa – dapat juga dilihat dengan cara lain sebagaimana digambarkan pada model di atas. Pertanyaan pembantu dapat membantu Anda mencari berbagai jenis informasi dan mendorong terciptanya pemahaman bersama antar anggota kelompok dengan cara yang berbeda-beda. Pertanyaan “Mengapa” merupakan pertanyaan paling intens karena menggali apa yang menjadi nilai atau keyakinan kita dan jawabannya bisa jadi sangat personal sifatnya. Meskipun sangat penting bagi anggota kelompok untuk memahami nilai-nilai dan keyakinan sesama anggotanya, kadang-kadang
pertanyaan “mengapa” bisa dipandang sebagai agresif atau depensif. Sebagai seorang fasilitator, Anda harus sadar tentang kapan menggunakan pertanyaan “mengapa”. Anda masih bisa mendorong terjadinya sharing nilai atau keyakinan dengan menggunakan model segitiga untuk bertanya. Misalnya, daripada langsung bertanya, “mengapa” Anda bisa bertanya, “Apa yang mendorong Anda untuk berpendapat seperti itu? Atau “Bagaimana Anda sampai pada kesimpulan itu?”
Kiat Menciptakan Pertanyaan yang Indah
Latar Belakang Apa yang sudah Anda persiapkan untuk ……? Apa yang sudah pernah Anda coba selama ini? Bisakah Anda ingat bagaimana hal itu terjadi? Apa yang membuat Anda melakukan semua ini? | Identifikasi Masalah Apa yang Anda lihat sebagai masalah? Apa yang Anda lihat sebagai hambatan utama? Apa paling membuat Anda khwatir terhadap……? Apa yang Anda pertimbangkan sebagai kesulitan utama? |
Mencari Contoh Bisa Anda memberikan sebuah contoh? Apa contohnya? Seperti apa, semisal? Bisakah Anda memberikan gambarannya? | Penggambaran (Deskripsi) Seperti apa, coba gambarkan? Ceritakan saya tentang hal itu? Apa yang terjadi? Bisa Anda ceritakan dengan bahasa Anda sendiri? |
Penilaian Bagaimana perasaan Anda tentang hal ini? Bagaiman Anda menilai hal itu? Apa yang membuat hal ini seperti ini? Apa yang menurut Anda terbaiuk dari hal itu? | Klarifikasi (Meminta Kejelasan) Bagaimana pendapat Anda jika hal ini Anda anggap tidak masuk akal? Apa yang membuat Anda bingung, bisa dijelaskan? Bisakah Anda jelaskan Apa yang Anda maksud dengan……………? Apa maksudnya? |
Alternatif Apa ada kemungkinan lain? Jika Anda memiliki pilihan Apa yang akan Anda lakukan? Apa jawaban yang paling mungkin? Apa yang akan terjadi jika Anda lakukan dan Anda tidak lakukan hal itu? | Explorasi (Penggalian) Bagaimana jika Anda menjelaskan lebih lanjut hal itu? Apa ada sisi pandang lain untuk menjelaskan hal itu? Apa reaksi Anda terhadap hal ini? |
Pendalaman Bisa Anda ceritakan lebih lanjut? Apalagi? Adakah hal lain yang ingin Anda tambahkan? Apa yang bisa Anda lakukan dalam kasus yang seperti ini? Gagasan apa lagi yang Anda miliki? | Perencanaan Bagaimana Anda memperbaiki situasi ini? Apa yang Anda rencanakan untuk mengatasi hal itu? Apa yang Anda lakukan dalam kasus yang seperti itu? Apa rencana yang Anda butuhkan untuk melakukan hal itu? |
Prediksi dan Hasil Apa yang Anda pikirkan akan bisa berhasil? Apa yang pasti memiliki dampak besar? Apa yang terjadi jika hal ini dilakukan atau hal ini tidak dilakukan? Apa alur pikir dari kegiatan ini? | Alasan Apa alasan Anda memilih langkah ini? Bagaimana Anda menjelaskan hal ini? Mengapa Anda begitu yakin dengan kegiatan ini? |
Kegagalan Apa yang akan terjadi jika hal ini tidak berhasil? Apa yang akan terjadi jika hal ini tidak bekerja? Bagaimana hal ini bisa berbeda dengan gagasan awal? Apa ada rencana baru? | Relasi Bagaimana hal ini cocok dengan perencanaan Anda? Bagaimana hal ini berpengaruh pada kerjaan Anda? Bagimana hubungan antara dua perencanaan yang berbeda? |
Evaluasi Apakah hal ini baik, buruk atau sedang-sedang saja? Sesuai denga ukuran Anda, apakah kegiatan berhasil? |