'cookieChoices = {};' Diantara Dampak Kesehatan Anti Nyamuk Bakar - Free About Sanitarian and Public Health Community

Pencarian Sanitarian Topic

Custom Search

Diantara Dampak Kesehatan Anti Nyamuk Bakar

Written By munif on Tuesday, June 14, 2016 | 11:39 PM

Risiko Kesehatan Penggunaan Anti Nyamuk Bakar

Menurut WHO (2005), penggunaan insektisida rumah tangga yang bersifat terus menerus dan dilakukan di dalam ruangan (indoor) berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan karena akumulasi bahan aktif insektisida. Sebagian besar insektisida rumah tangga saat ini berbahan aktif pyrethroid. Senyawa ini mempunyai toksisitas akut yang rendah pada manusia namun bila tertelan dalam dosis tinggi dapat menyebabkan keracunan dan kematian.


Pada industri insektisida rumah tangga, penggunaan anti nyamuk bakar (obat nyamuk bakar) merupakan salah satu bentuk insektisida anti nyamuk dengan formulasi tertua. Anti nyamuk bakar terdiri dari beberapa bahan dasar antara lain tepung kayu, kanji, bubuk batang kelapa, bahan pencelup. Sedangkan lem, pengatur pembakaran, serta insektisida yang digunakan pada umumnya dalam dosis rendah. Sementara bahan aktif yang digunakan biasanya dari bahan pirethrin alami dan phyrethroid yang tidak persisten di alam. Sangat tidak direkomendasikan penggunaan bahan aktif dari organoklorin, karena sudah terbukti berbahaya bagi kesehatan manusia.

Menurut WHO (1999), anti nyamuk bakar biasanya bentuknya pipih menyerupai spiral yang melingkar. Cara penggunaannya dengan memberikan api untuk meningkatkan temperatur dari massa anti nyamuk itu sendiri. Dengan terjadinya peningkatan suhu, menyebabkab anti nyamuk mengeluarkan asap. Asap yang dikeluarkan mengandung bahan aktif insektisida dalam bentuk gas, sehingga bila terhirup nyamuk akan menyebabkan keracunan dan mati.

Kelebihan anti nyamuk bakar diantaranya pada kecepatan efek knockdown pada serangga. Namun kelemahan anti nyamuk bakar pada dihasilkannya asap dan bau yang tajam, serta risiko terjadinya kebakaran rumah. Hal ini dapat terjadi misalnya karena terjadinya kebakaran kasur tempat tidur, karena kurang hati-hati dalam meletakkan obat nyamuk bakar.

Menurut laporan university of California riverside (Indrosancoyo, 2008), anti nyamuk bakar di Indonesia mengandung S2 (Octachlorodiphropyl eter), yang merupakan penyebab kuat kanker paru-paru. Namun saat ini penggunaan S2 di Indonesia sudah dilarang.

Refference, antara lain : Indrosancoyo A.W. 2008. Formulasi Pestisida Rumah Tangga : dalam Seminar Nasional : Alternatif Pengendalian Vektor Penyakit. Tahija Foundation. Yogyakarta; WHO, 2005, Safety of Pyrethroids of Public Health Use, WHOPES; WHO, 1999, Safe and Effectife Use of Household Insecticide Products, WHOPES.
 
berita unik