Komponen Standar Kualitas Kimia Udara dalam Ruang
Terdapat beberapa komponen kualitas kimia udara dalam ruangan. Beberapa parameter kualitas udara dalam ruangan antara lain meliputi karbon dioksida, karbon monoksida, Nitrogen Oksida, Timbal, Timah Hitam, Plumbum, dan Asap Rokok
Karbon dioksida (CO2).
Karbon dioksida merupakan salah satu gas termasuk dalam beberapa gas penyebab efek rumah kaca sehingga diduga menjadi penyebab peningkatan suhu global. Efek peningkatan suhu global ini terhadap kesehatan masyarakat masih menjadi perdebatan di dunia. Gas CO2 berasal dari sisa metabolisme makhluk hidup baik manusia hewan dan tumbuhan. Sebagian berasal dari gas buangan pabrik, kendaraan bermotor dan berbagai pembakaran. Namun konsentrasi CO2 didalam ruangan perlu dipertahankan pada kisaran 0,01% agar menjamin kenyamanan pekerja, keberadaan gas ini dalam ruangan biasanya berasal dari tingginya kepadatan orang diruangan tersebut.
Karbon Monoksida.
Karbon monoksida merupakan gas tidak berbau, dengan bentuk kimia hampir stabil, dan dapat bercampur dengan udara pada berbagai temperatur. Sumber utama terbentuknya CO di udara adalah pembakaran tidak sempurna bahan bakar minyak. Emisi gas CO dalam ruangan terakumulasi dari pembakaran batu bara, gas, atau minyak untuk memasak, pemanas ruangan serta asap rokok. Hal ini umumnya karena kondisi ventilasi ruangan kurang baik sehingga tidak dapat mengalir keluar dengan baik. Namun dapat pula terjadi pada gedung¬gedung yang berada di daerah pencemaran gas CO tinggi dimana emisi CO didalam ruangan justru berasal dari luar ruangan. Bagi kesehatan, tingginya konsentrasi CO dapat berakibat fatal yaitu anemia, gangguan sel darah, penyakit paru kronis, resiko pada kehamilan dan kelahiran bayi.
Nitrogen Oksida (NOx).
Nitrogen Monoksida (NO) dan Nitrogen Dioksida (NO2) adalah
polutan yang paling banyak ditemukan dilingkungan luar (outdoor) biasanya merupakan campuran sehingga sering disebut NOx (Nitrogen Oksida). NOx berasal dari proses pembakaran suhu tinggi, berwarna orange coklat kemerahan dan berbau tajam, bersifat korosif dan merupakan oksidator yang kuat, dilingkungan gas ini merupakan salah satu penyebab dari hujan asam.
Target organ NOx adalah system pernafasan dan sistem kardiovaskuler. Dampaknya bagi kesehatan bersifat kronik dan secara khusus belum banyak dilaporkan. Sumber polutan NOx didalam ruangan berasal dari proses pembakaran rokok dan alat pemanas ruangan.
Timbal, Timah Hitam, Plumbum (Pb).
Pada dasarnya fungsi utama timbal (Pb) dan persenyawaannya dipergunakan untuk bahan pembuatan cat, batu battery, kaca atau gelas, bahan-bahan industri dan percetakan dalam bentuk senyawa Tetra Ethyl Lead (TEL) digunakan sebagai campuran bensin untuk menaikan nilai oktan, sumber emisi Pb di udara kawasan perkotaan terutama berasal dari sarana transportasi. Dampaknya bagi kesehatan adalah keracunan akut maupun kronis, karena Pb terakumulasi dalam tubuh manusia. Pemaparan Pb kepada manusia melalui makan (5% - 10 %), air dan udara (80%). Akibat keracunan dari Pb berupa anemia, penurunan intelegensia pada anak, gangguan metabolisme tubuh dan kematian.
Asap Rokok.
Asap rokok merupakan sumber pencemar ruangan yang potensial. Bahaya asap rokok tidak saja mengganggu kesehatan perokok tetapi juga orang-orang yang bukan perokok atau perokok pasif yang menghisap rokok secara tidak sengaja atau bahkan yang tidak dikehendakinya, perokok pasif mempunyai risiko lebih besar daripada perokok aktif. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan asap rokok adalah penyakit-penyakit yang berhubungan dengan sistem pernafasan, sistem sirkulasi darah, luka lambung, kangker pada bibir, lidah dan kandung kemih.
Sumber :
Enviromental Health Center (EHC). 2003. Sick Building Syndrome. IAQ Fact Sheet: Sick Building Syndrome. Enviromental Health Center. A Division of National Safety Caoncil. Washington DC.