Prosedur Pengambilan Sampel Jentik Nyamuk
Pengambilan sampel jentik nyamuk antara lain bertujuan untuk mengetahui habitat perkembangbiakan jentik nyamuk. Sebagaimana kita ketahui, beberapa habitat nyamuk umumnya berupa genangan air (kontainer, parit, rawa, kolam, dan lainnya).Alat dan metode pengambilan berikut digunakan untuk pengambilan sampel jentik Anopheles sp.
Alat Pengambilan Jentik
Refference, antara lain:
Pengambilan sampel jentik nyamuk antara lain bertujuan untuk mengetahui habitat perkembangbiakan jentik nyamuk. Sebagaimana kita ketahui, beberapa habitat nyamuk umumnya berupa genangan air (kontainer, parit, rawa, kolam, dan lainnya).Alat dan metode pengambilan berikut digunakan untuk pengambilan sampel jentik Anopheles sp.
Alat Pengambilan Jentik
- Alat pengambil jentik/gayung (dipper)
- Lampu senter
- Pipet
- Botol kecil (via bottle)
- Kertas label
- Alkohol 70 %
- Alat tulis
- Mikroskop
- Kaca benda dan penutupnya
- Formulir survei jentik
- Kasa untuk pemeliharaan jentik untuk menjadi nyamuk
- Mangkuk aluminium
Cara Pengambilan Jentik
- Disesuaikan dengan karakteristik jentik (Seperti Anopheles sp, posisi jentik biasanya sejajar dengan permukaan air)
- Pada saat penangkapan, gayung hanya dimasukkan sebagian saja ke dalam air dengan mulut gayung miring kira-kira 450
- Setelah Jentik dan air akan masuk ke dalam gayung, dengan menggunakan pipet, jentik dikumpulkan ke dalam botol kecil (via bottle )
- Catat informasi tempat perindukan (lokasi, jarak dari rumah, kepadatan larva serta karakteristiknya menurut faktor biotik (flora dan fauna) dan abiotik (tipe perairan, kedalaman, suhu, kelembaban, kejernihan dan bau / rasa.).
- Larva yang tertangkap dipelihara (kolonisasi) untuk identifikasi.
- Kepadatan larva diukur dengan menghitung jumlah cidukan gayung/jumlah larva tertangkap (larva/gayung)
- Larva yang tertangkap sebagian digunakan untuk identifikasi, untuk memastikan larva Anopheles sp atau bukan, dan sebagian lagi dipelihara agar berkembang menjadi nyamuk yang selanjutnya digunakan untuk identifikasi species.
Pemeliharaan pupa/jentik untuk identifikasi species
- Pupa yang sudah terkumpul, diambil dengan pipet atau sendok
- Kemudian pupa dimasukkan dalam mangkuk alumunium yang diisi air 2/3 volume mangkuk
- Selanjutnya dimasukkan kedalam kurungan pemeliharaan nyamuk
- Setelah nyamuk dewasa dimatikan dengan clorofom
- Kemudian nyamuk disusun diatas petridish dengan alas tisu (dibawahnya diberi taburan kapur barus)
- Nyamuk siap dikirim untuk diidentifikasi.
Identifikasi larva / jentik Anopheles sp
Sebagai bahan identifikas, beberapa hal berikut dapat menjadi referensi:
- Jentik Anopheles sp pada ruas-ruas abdomen mempunyai sepasang bulu kipas, bukan Anopheles sp tidak ada bulu kipas
- Di ruas-ruas abdomen mempunyai utar-utar (tergel parte) bukan Anopheles sp tidak ada utar-utar
- Anopheles sp dibagian ujung abdomen tak mempunyai tabung udara (siphon), sedangkan bukan Anopheles sp memilikinya
- Posisi istirahat jentik Anopheles sp sejajar dengan permukaan air, sedangkan jika bukan jentik Anopheles sp posisi istirahat menyudut dengan permukaan air.
Refference, antara lain:
- Depkes RI. Survei Entomologi Malaria. Dirjen PPM & PL. 1990.
- Depkes RI. Malaria Epidemiologi I. Dirjen PPM & PL. 1993.