Peran Puskesmas pada Kegiatan Deteksi Dini dan Kajian Epidemiologi Kejadian Luar Biasa (KLB)
Kita harus memahami bahwa diperlukan kajian secara terus menerus dan sistematis terhadap berbagai jenis penyakit berpotensi KLB di tempat kerja kita. Tujuannya kegiatan ini terutama untuk mengetahui potensi ancaman KLB. Sedangkan potensi yang dapat kita gunakan untuk menilai ini, kita pergunakan data yang bersumber dari surveilans terpadu penyakit dan jejaring surveilans epidemiologi penyakit berpotensi KLB. Kemudian berdasarkan kajian epidemiologi tersebut, kita dapat merumuskan suatu peringatan kewaspadaan dini KLB pada daerah dan periode waktu tertentu.
Berdasarkan periodisasi waktu, peringatan kewaspadaan dini KLB dan atau terjadinya peningkatan KLB pada daerah tertentu dibuat untuk jangka pendek (periode 3 - 6 bulanan) dan disampaikan kepada semua unit terkait di jajaran sektor kesehatan Kabupaten dan sektor terkait lainya serta anggota masyarakat. Tujuan kegiatan ini agar dapat mendorong peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap KLB di Unit Pelayanan Kesehatan dan program terkait serta peningkatan kewaspadaan pada masyarakat, kelompok, maupun perorangan.
Peringatan kewaspadaan dini KLB dapat juga dilakukan terhadap penyakit berpotensi KLB dalam jangka panjang (periode 5 tahun yang akan datang), agar terjadi kesiapsiagaan yang lebih baik serta dapat menjadi acuan perumusan perencanaan strategis program penanggulangan KLB.
Terdapat beberapa jenis kegiatan dalam usaha deteksi dini KLB. Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap KLB, antara lain meliputi kegiatan :
Kita harus memahami bahwa diperlukan kajian secara terus menerus dan sistematis terhadap berbagai jenis penyakit berpotensi KLB di tempat kerja kita. Tujuannya kegiatan ini terutama untuk mengetahui potensi ancaman KLB. Sedangkan potensi yang dapat kita gunakan untuk menilai ini, kita pergunakan data yang bersumber dari surveilans terpadu penyakit dan jejaring surveilans epidemiologi penyakit berpotensi KLB. Kemudian berdasarkan kajian epidemiologi tersebut, kita dapat merumuskan suatu peringatan kewaspadaan dini KLB pada daerah dan periode waktu tertentu.
Berdasarkan periodisasi waktu, peringatan kewaspadaan dini KLB dan atau terjadinya peningkatan KLB pada daerah tertentu dibuat untuk jangka pendek (periode 3 - 6 bulanan) dan disampaikan kepada semua unit terkait di jajaran sektor kesehatan Kabupaten dan sektor terkait lainya serta anggota masyarakat. Tujuan kegiatan ini agar dapat mendorong peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap KLB di Unit Pelayanan Kesehatan dan program terkait serta peningkatan kewaspadaan pada masyarakat, kelompok, maupun perorangan.
Peringatan kewaspadaan dini KLB dapat juga dilakukan terhadap penyakit berpotensi KLB dalam jangka panjang (periode 5 tahun yang akan datang), agar terjadi kesiapsiagaan yang lebih baik serta dapat menjadi acuan perumusan perencanaan strategis program penanggulangan KLB.
Terdapat beberapa jenis kegiatan dalam usaha deteksi dini KLB. Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan terhadap KLB, antara lain meliputi kegiatan :
- Deteksi dini kondisi rentan KLB
- Deteksi dini KLB
- Pelaporan kewaspadaan KLB oleh masyarakat
- Kesiapsiagaan menghadapi KLB
- Tindakan penanggulangan KLB secara cepat dan tepat
- Advokasi dan asistensi penyelenggaraan SKD-KLB
- Pengembangan teknologi SKD KLB untuk penanggulangan KLB.
Posyandu dan Puskesmas sebagai ujung tombak dalam melakukan deteksi dini dan pelayanan pertama dalam pencegahan dan penaggulangan kasus KLB. Kegiatan deteksi dini KLB merupakan kewaspadaan terhadap timbulnya KLB dengan mengidentifikasi berbagai kasus yang berpotensi menimbulkankejadian luar biasa, pemantauan wilayah setempat terhadap penyakit-penyakit berpotensi KLB , serta melakukan kegiatan penyelidikan dugaan KLB. Pada kegiatan ini, terdapat berbagai macam peran yang dapat dilakukan oleh Puskesmas. Beberspa peran tersebut antara lain :
1. Penyelenggaraan kegiatan Kajian Epidemiologi Ancaman KLB.
1. Penyelenggaraan kegiatan Kajian Epidemiologi Ancaman KLB.
- Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data serta informasi penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB dan kondisi rentan KLB di wilayan kerja Puskesmas.
- Melakukan kajian epidemiologi terus menerus secara sistematis terhadap perkembangan penyakit berpotensi KLB dan faktor risikonya, sehingga dapat mengidentifikasi adanya ancaman KLB pada wilayah Puskesmas.
- Melaksanakan penyelidikan kondisi rentan KLB.
2. Peringatan Kewaspadaan Dini KLB
Apabila teridentifikasi adanya ancaman KLB yang sangat penting dan mendesak, maka dalam waktu secepatnya, Puskesmas memberikan peringatan kewaspadaan dini KLB kepada program terkait di lingkungan Puskesmas, dan sektor terkait di wilayah puskesmas, termasuk rumah sakit, klinik dan masyarakat, serta melaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota
3. Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Terhadap KLB.
Apabila teridentifikasi adanya ancaman KLB yang sangat penting dan mendesak, maka dalam waktu secepatnya, Puskesmas memberikan peringatan kewaspadaan dini KLB kepada program terkait di lingkungan Puskesmas, dan sektor terkait di wilayah puskesmas, termasuk rumah sakit, klinik dan masyarakat, serta melaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota
3. Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Terhadap KLB.
- Peningkatan kegiatan surveilans dan penyelidikan lebih luas terhadap kondisi rentan KLB dan mendorong upaya-upaya pencegahan KLB. Kegiatan surveilans ini dilakukan dengan melaksanakan pemantauan wilayah setempat, khususnya terkait kondisi rentan KLB di wilayah Puskesmas.
- Peningkatan kegiatan surveilans untuk deteksi dini KLB dengan penyelenggaraan pemantauan wilayah setempat penyakit berpotensi KLB di Puskemas dan Pustu
- Penyelidikan lebih luas terhadap dugaan adanya KLB
- Melaksanakan penyuluhan serta mendorong kewaspadaan KLB di Pustu, Rumah Sakit, Klinik dan Masyarakat
- Kesiapsiagaan menghadapi KLB, terutama penyiapan tim penyelidikan dan penanggulangan KLB puskesmas yang merupakan bagian dari tim penyelidikan dan penanggulangan KLB Kabupaten/Kota.