'cookieChoices = {};' Pedoman WHO Kualitas Udara dalam Ruangan - Free About Sanitarian and Public Health Community

Pencarian Sanitarian Topic

Custom Search

Pedoman WHO Kualitas Udara dalam Ruangan

Written By munif on Thursday, August 14, 2014 | 2:02 AM

Pedoman WHO Untuk Kontrol Kualitas Udara dalam Ruangan, terkait Kelembaban dan Jamur

Terdapat sebuah pedoman yang dikeluarkan WHO terkait kontrol kualitas udara dalam ruangan (WHO guidelines for indoor air quality : dampness and mould). Pedoman ini menurut kami penting sebagai referensi tupoksi rekan-rekan Sanitarian, misalnya untuk melengkapi referensi penyehatan rumah. 

Berikut beberapa kuotasi yang diambilkan dari pedoman tersebut :

Sebagaimana diketahui, kita menghabiskan sebagian besar waktu, sepanjang hari, dalam ruangan : di rumah, kantor, sekolah, fasilitas kesehatan, atau tempat publik lainnya. Kualitas udara yang kita hirup di gedung-gedung merupakan faktor penentu penting dari kesehatan kita.

Polusi udara dalam ruangan karena faktor kelembaban, keberadaan mikroorganisme, merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Sekitar 1,5 juta kematian setiap tahun terkait dengan pembakaran bahan bakar padat dalam ruangan (seperti di dapur), yang sebagian besar terjadi di kalangan perempuan dan anak-anak di negara berpenghasilan rendah.

Pencemaran mikroba adalah elemen kunci terjadinya polusi udara dalam ruangan. Hal ini disebabkan oleh karena terdapat ribuan spesies bakteri dan jamur, tumbuh di dalam rumah ketika kelembaban optimal tersedia untuk pertumbuhan mereka.  Efek yang paling penting dari kondisi ini, berupa terjadinya peningkatan prevalensi gejala sakit pernafasan, alergi dan asma serta gangguan dari sistem kekebalan.

Cara yang paling penting untuk menghindari resiko yang merugikan kesehatan adalah pencegahan (atau minimisasi) kelembaban pada permukaan interior dan struktur bangunan, sehingga mampu meminimasi reseiko pertumbuhan mikroba.

Pengetahuan tentang kualitas udara dalam ruangan, dan kaitan eratnya dengan kesehatan serta faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas udara ruangan merupakan kunci untuk dipahami semua pihak, sehingga dapat diambil tindakan yang memungkinkan tindakan oleh pemangku kepentingan, termasuk pemilik bangunan, pengembang, pengguna dan penghuni - untuk menjaga udara dalam ruangan tetap bersih.

Pedoman WHO ini antara lain bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari risiko kesehatan akibat kelembaban, terkait dengan pertumbuhan mikroorganisme dan terjadinya kontaminasi dalam ruangan tertutup. Pedoman ini didasarkan pada tinjauan komprehensif dan evaluasi dari bukti ilmiah yang dikumpulkan oleh kelompok  ahli dari berbagai multidisiplin ilmu.

Masalah kualitas udara dalam ruangan diakui sebagai faktor risiko penting bagi kesehatan. Udara dalam ruangan juga penting karena populasi menghabiskan sebagian besar waktu di dalam bangunan.

Pencemaran mikroba melibatkan ratusan spesies bakteri dan jamur yang tumbuh di dalam ruangan ketika kelembaban cukup tersedia. Paparan mikroba kontaminan secara klinis dikaitkan dengan gejala penyakit pernapasan, alergi, asma dan reaksi imunologi .

Beberapa bukti menunjukkan peningkatan risiko rhinitis alergi dan asma. Beberapa studi intervensi juga menunjukkan bahwa perbaikan pada aspek kelembaban dapat mengurangi resiko kesehatan yang merugikan.

Setelah membaca pedoman ini, sesuatu yang mungkin tidak kita fokuskan selama ini, bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kelembanban dalam ruangan antara lain seperti kebocoran air, hujan, dan banjir, infiltrasi melalui selubung bangunan, bingkai logam pada jendela, pipa air berpendingin dari AC, dan lainnya. Kegiatan inspeksi yang teliti, jika memungkinkan diikuti pengukuran yang tepat dapat digunakan untuk mengkonfirmasi kelembaban ruangan dan pertumbuhan mikroba. Hubungan antara kelembaban, paparan mikroba dan efek kesehatan dapat diukur secara tepat.

Pedoman ini secara garis besar berisi beberapa detail topik penting berikut :

  1. Pedoman dan manajemen kualitas udara dalam ruangan
  2. Kelembaban Bangunan dan pengaruhnya terhadap eksposur dalam ruangan untuk polutan biologi dan non-biologis
  3. Frekuensi kelembaban dalam ruangan
  4. Pengaruh kelembaban pada kualitas lingkungan dalam ruangan
  5. Kelembaban yang terkait polutan dalam ruangan
  6. Kontrol  Kelembaban dan ventilasi
  7. Sumber kelembaban
  8. Jamur dan tungau sebagai indikator kualitas bangunan
  9. Peran ventilasi
  10. Sistem ventilasi
  11. Lingkungan eksternal dan sumber-sumber polusi yang berhubungan dengan ventilasi
  12. Ventilasi dan penyebaran kontaminan
  13. Kontrol terhadap kelembaban  dalam bangunan
  14. Langkah-langkah untuk melindungi kerusakan akibat kelembaban
  15. Efek  kesehatan yang berhubungan dengan kelembaban dan jamur
  16. Ulasan bukti epidemiologi
  17. Aspek Klinis pada  efek kesehatan
  18. Mekanisme Toksikologi
  19. Bukti terkait efek kesehatan
  20. Evaluasi terhadap risiko kesehatan pada manusia

Pedoman lengkap dapat rekan-rekan akses pada website WHO, dengan keyword sebagimana dimaksud. 
 
berita unik