Prinsip Dasar Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu di Tempat Dipelayanan Kesehatan
Pengertian
pengendalian serangga, tikus
dan binatang pengganggu
lainnya, merupakan berbagai upaya untuk mengurangi populasi serangga, tikus,
dan binatang pengganggu lainnya sehingga keberadaannya tidak menjadi vektor penularan penyakit di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, seperti rumah sakit, Puskesmas
dam sebagainya.
Beberapa persyaratan pengendalian vektor dan binatang pengganggu:
- . Kepadatan jentik Aedes sp yang diamati melalui indeks kontainer harus 0 (nol).
- Tidak ditemukannya lubang tanpa kawat kasa yang memungkinkan nyamuk masuk ke dalam ruangan, terutama di ruangan perawatan.
- . Semua ruang di rumah sakit harus bebas dari kecoa, terutama pada dapur, gudang makanan, dan ruangan steril.
- Tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan tikus terutana pada daerah bangunan tertutup rumah sakit.
- Tidak ditemukannya lalat di dalam bangunan tertutup (core) di rumah sakit.
- Di lingkungan rumah sakit harus bebas kucing dan anjing.
Serangga dan tikus merupakan salah
satu makhluk hidup yang mempunyai tingkat keberhasilan tinggi dalam mengembangkan keturunan. Serangga dan tikus sering bersifat merugian bagi manusia karena
sifatnya yang menyukai lingkungan hidup manusia,
terutama yang kotor. Kerugian utama seranggga dan tikus adalah menimbulkan
penyakit dan kematian.
Beberapa hal yang harus dipahami pada
proses pengendalian serangga dan tikus terkait dampak pada kesakitan dan kematian,
antara lain:
- Karakteristik serangga dan tikus.
- Habitat kehidupan
- Penyakit yang ditularkan
- Cara pengawasan